Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Menurut Sherman Rosyidi, biaya produksi adalah
biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat diambil
kesimpulan bahwa biaya apa saja yang diperlukan untuk membuat produk,
baik barang maupun jasa.
Biaya Produksi dapat dibagi menjadi dua, biaya eksplisit dan biaya implisit Biaya eksplisit adalah
biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melihat laporan
keuangan, pengeluaran-pengeluaran nyata dari kas perusahaan untuk
membeli atau menyewa jasa-jasa faktor produksi yang dibutuhkan dalam
berproduksi. Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll. Biaya implicit adalah
biaya yang tidak terlihat. Biaya implicit ini tidak dikeluarkan
langsung dari kas perusahaan. Biaya implicit diperhitungkan dari
faktor-faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaa, bisa
disebut juga dengan biaya kesempatan (oportunity cost) Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.
1. Konsep Biaya
a. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah Biaya yang harus di keluarkan untuk menggunakan tenaga kerja per orang per satuan waktu.
b. Biaya barang modal
Ada
perbedaan konsep antara Biaya ekonom dan akuntan dalam perhitungan
Biaya barang modal. Akuntan menggunakan konsep Biaya historis (Historical cost). Ekonom
melihat Biaya barang modal bukanlah berapa besar uang yang harus
dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan berapa besar pendapatan yang
diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.
c. Biaya kewirausahaan
Wirausaha
(pengusaha) adalah orang yang mengkombinasikan berbagai factor produksi
untuk di transformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Dalam
upaya tersebut, dia harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian
menanggung resiko, pengusaha mendap balas jasa berupa laba. Makin besar
(tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus makin besar. Begitu juga
sebaliknya.
2. Jenis – jenis Biaya Produksi
a. Berdasarkan Periode Produksi
Periode produksi diperusahaan dibagi menjadi :
1) Biaya Jangka Pendek
a) Biaya tetap (Fixed Cost, FC)
Biaya tetap adalah
biaya yang timbul akibat penggunaan sumber daya tetap dalam proses
produksi. Sifat utama biaya tetap adalah jumlahnya tidak berubah
walaupun jumlah produksi mengalami perubahan (naik atau turun).
Keseluruhan biaya tetap disebut biaya total (total fixed cost, TFC)
Kurva Total Biaya Tetap
K
b) Biaya Variable (Variable Cost, VC)
Biaya variable atau sering disebut biaya variable total (total variable cost,TVC) adalah
jumlah biaya produksi yang berubah menurut tinggi rendahnyajumlah
output yang akan dihasilkan. Semakin besar output atau barang yang akan
dihasilkan, maka akan semakin besar pula biaya variable yang akan
dikeluarkan.
c) Biaya Total (Total Cost, TC)
Biaya Total adalah keseluruhan biaya yang terjadi pada produksi jangka pendek. Biaya diperoleh dari
TC = TFC – TVC
TFC = Biaya tetap
TVC = Biaya Variable
Kurva biaya total
d) Biaya Rata – Rata
Biaya rata – rata terdiri dari:
i. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost, AFC) adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus AFC adalah
Keterangan : TC = Total cost ( Biaya rata – rata)
Q = Quantity jumlah
Besar
kecilnya AFC tergantung dari jumlah barang yang dihasilkan. Artinya,
jika barang yang dihasilkan semakin banyak, maka AFC akan semakin kecil
(berbanding terbalik). Hal ini juga mengisyaratkan bahwa pada unit
produksi yang banyak AFC akan terlihat besar, sedangkan pada unit
produksi yang banyak AFC akan kecil jumlahnya. Kurva AFC bergerak dari sisi kiri atas kanan bawah.
ii. Biaya Variable rata – rata (Avarage Variable Cost, AVC)
Variable satuan unit produksi. Rumusnya :
Keterangan : TVC = Total Variable cost
Kurva AVC akan menurun karena tergantung kepada besar kecilnya output (Q).
iii. Biaya total rata – rata (Average Cost, AC) adalah baiaya persatuan unit output (produksi)
AC = AFC + AVC
e) Biaya Marginal (Marginal Cost, MC)
Biaya
Marginal adalah perubahan biaya total akibat penambahan satu unit
output (Q). Biaya marginal timbul akibat pertambahan satu unit output
sehingga dapat dirumuskan:
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi biaya produksi tetap (TFC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable total (TVC).
2) Biaya Jangka Panjang
Jangka
panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan
jangka panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana
sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua
sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau
jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka panjang memungkinkan
perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara
mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini
tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang
hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
b. Berdasarkan Biaya Total dan Biaya Rata – Rata
1) Biaya – Biaya Total
Terdiri dari :
- Total biaya tetap (TFC)
- Total Biaya Variable (TVC), dan
- Total Biaya (TC)
TC = TFC + TVC
Contoh:
Output
(1)
|
TFC
(2)
|
TVC
(3)
|
TC
(4)
|
0
|
100
|
0
|
100
|
1
|
100
|
50
|
150
|
2
|
100
|
75
|
175
|
3
|
100
|
90
|
190
|
4
|
100
|
120
|
220
|
5
|
100
|
125
|
225
|
Bila digambarkan akan terlihat sebagai berikut
2) Biaya Rata – Rata
Merupakan
biaya yang terjadi per satuan output. Baik biaya tetap, biaya variable,
maupun biayatotal memiliki biaya rata-rata. Biaya rata-rata ntuk biaya
tetap adalah rata-rata biaya tetap (AFC), untuk biaya variable dalah
rata-rata biaya variable (AVC), dan untuk biaya total adalah rata-rata
biaya total (ATC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar