Kamis, 07 November 2013

Ekonomi Mikro ( teori biaya produksi )

Teori Biaya Produksi
Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Menurut Sherman Rosyidi, biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat diambil kesimpulan bahwa biaya apa saja yang diperlukan untuk membuat produk, baik barang maupun jasa.
Biaya Produksi dapat dibagi menjadi dua, biaya eksplisit dan biaya implisit Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melihat laporan keuangan, pengeluaran-pengeluaran nyata dari kas perusahaan untuk membeli atau menyewa jasa-jasa faktor produksi yang dibutuhkan dalam berproduksi. Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll. Biaya implicit adalah biaya yang tidak terlihat. Biaya implicit ini tidak dikeluarkan langsung dari kas perusahaan. Biaya implicit diperhitungkan dari faktor-faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaa, bisa disebut juga dengan biaya kesempatan (oportunity cost) Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.
1.                  Konsep Biaya
a.       Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah Biaya yang harus di keluarkan untuk menggunakan tenaga kerja per orang per satuan waktu.  
b.      Biaya barang modal
Ada perbedaan konsep antara Biaya ekonom dan akuntan dalam perhitungan Biaya barang modal. Akuntan menggunakan konsep Biaya historis (Historical cost). Ekonom melihat Biaya barang modal bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk menggunakannya, melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.
c.       Biaya kewirausahaan
Wirausaha (pengusaha) adalah orang yang mengkombinasikan berbagai factor produksi untuk di transformasi menjadi output berupa barang dan jasa. Dalam upaya tersebut, dia harus menanggung resiko kegagalan. Atas keberanian menanggung resiko, pengusaha mendap balas jasa berupa laba. Makin besar (tinggi) resikonya, laba yang diharapkan harus makin besar. Begitu juga sebaliknya.
2.      Jenis – jenis Biaya Produksi
a.      Berdasarkan Periode Produksi
Periode produksi diperusahaan dibagi menjadi :
1)      Biaya Jangka Pendek
a)      Biaya tetap (Fixed Cost, FC)
Biaya tetap adalah biaya yang timbul akibat penggunaan sumber daya tetap dalam proses produksi. Sifat utama biaya tetap adalah jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksi mengalami perubahan (naik atau turun). Keseluruhan biaya tetap disebut biaya total (total fixed cost, TFC)



Kurva Total Biaya Tetap
K
b)      Biaya Variable  (Variable Cost, VC)
Biaya variable atau sering disebut biaya variable total (total variable cost,TVC) adalah jumlah biaya produksi yang berubah menurut tinggi rendahnyajumlah output yang akan dihasilkan. Semakin besar output atau barang yang akan dihasilkan, maka akan semakin besar pula biaya variable yang akan dikeluarkan.

c)      Biaya Total (Total Cost, TC)
Biaya Total adalah keseluruhan biaya yang terjadi pada produksi jangka pendek. Biaya diperoleh dari
TC = TFC – TVC
TFC     = Biaya tetap
TVC    = Biaya Variable



Kurva biaya total


d)     Biaya Rata – Rata
Biaya rata – rata terdiri dari:
i.          Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost, AFC) adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus AFC adalah
Keterangan : TC   = Total cost ( Biaya rata – rata)
                     Q     = Quantity jumlah
Besar kecilnya AFC tergantung dari jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, jika barang yang dihasilkan semakin banyak, maka AFC akan semakin kecil (berbanding terbalik). Hal ini juga mengisyaratkan bahwa pada unit produksi yang banyak AFC akan terlihat besar, sedangkan pada  unit produksi yang banyak AFC akan kecil jumlahnya. Kurva AFC bergerak dari sisi kiri atas kanan bawah.
ii.        Biaya Variable rata – rata (Avarage Variable Cost, AVC)
Variable satuan unit produksi. Rumusnya :
Keterangan : TVC = Total Variable cost
Kurva AVC akan menurun karena tergantung kepada besar kecilnya output (Q).
iii.      Biaya total rata – rata (Average Cost, AC) adalah baiaya persatuan unit output (produksi)

AC = AFC + AVC

e)      Biaya Marginal (Marginal Cost, MC)
Biaya Marginal adalah perubahan biaya total akibat penambahan satu unit output (Q). Biaya marginal timbul akibat pertambahan satu unit output sehingga dapat dirumuskan:
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi biaya produksi tetap (TFC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable total (TVC).
2)      Biaya Jangka Panjang
Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
b.      Berdasarkan Biaya Total dan Biaya Rata – Rata
1)      Biaya – Biaya Total
Terdiri dari :
-          Total biaya tetap (TFC)
-          Total Biaya Variable (TVC), dan
-          Total Biaya (TC)
TC = TFC + TVC
Contoh:
Output
(1)
TFC
(2)
TVC
(3)
TC
(4)
0
100
0
100
1
100
50
150
2
100
75
175
3
100
90
190
4
100
120
220
5
100
125
225

Bila digambarkan akan terlihat sebagai berikut
2)      Biaya Rata – Rata
Merupakan biaya yang terjadi per satuan output. Baik biaya tetap, biaya variable, maupun biayatotal memiliki biaya rata-rata. Biaya rata-rata ntuk biaya tetap adalah rata-rata biaya tetap (AFC), untuk biaya variable dalah rata-rata biaya variable (AVC), dan untuk biaya total adalah rata-rata biaya total (ATC).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar